Terimakasih atas kunjungan anda

Sabtu, 02 November 2013

Hidup Bagaikan Roda Yang Berputar

Hidup akan menjadi sederhana sekali ketika kita tahu bagaimana cara menerima dan melepaskan. Orang bijak pernah berkata bahwa “hidup bagaikan roda yang berputar”, kadang kita ditempatkan di atas dan kadang kita ditempatkan di bawah. Ketika setiap tahunnya umur kita berkurang, tentunya kita harus bertambah siap dalam menghadapi berbagai persinggungan di dalam kehidupan. Ketika banyak kebahagiaan dilimpahkan melalui kelahiran, kebersamaan, rezeki, cinta, dan persaudaraan, kita sudah harus siap melepaskan ketika pertama kali menerima. Begitu pun sebaliknya, ketika kita diberi cobaan dengan sakit, amarah, iri, dengki, pertengkaran, bahkan kematian, kita harus siap menerimanya dengan hati tenang dan melepaskan segala rasa dengan keikhlasan. Ini lah yang disebut dengan sebuah kedewasaan, yaitu sikap sadar, siap, dan berani menghadapi proses menerima dan melepaskan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kita seharusnya belajar untuk tidak mengeluh, bahkan kita sebaiknya tersenyum ketika bersinggungan dengan masalah dalam kehidupan. Kenapa harus tersenyum? Karena senyum menurut saya adalah tenaga terakhir yang kita miliki untuk menjalani proses menerima dan melepaskan tadi. Kita sebaiknya senang ketika ada hal-hal yang mulai memancing emosi dalam diri kita, karena artinya Allah berkenan memberikan cobaan agar kita bisa naik tingkat dimata-Nya. Bukankah seharusnya kita bahagia ketika mendapatkan cobaan dari-Nya? Ah, sepertinya ocehan ini hanya sedikit refleksi untuk menguatkan hati yang mulai rapuh terkikis cobaan bertubi-tubi beberapa hari ini. Mari sama-sama kembali belajar menjadi pemenang dalam kehidupan kita masing-masing, selamat berpetualang dalam kehidupan!